Skip to main content

Komunikasi dalam Organisasi

A. Pola Komunikasi Bisnis
Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya, pendeketan yang dipakai antara satu organisaso dengan organisasi yang lain berbeda-beda. Secara umum, pola komunikasi dikelompokan menjadi saluran komunikasi formal dan nonformal.
1. Saluran komunikasi formal
- Komunikasi dari atas ke bawah (downward/top-down communication)
- Komunikasi dari bawah ke atas (upward/bottom-up communication)
- Komunikasi horizontal (komunikasi lateral)
- Komunikasi diagonal
2. Saluran komunikasi nonformal. Dalam saluran ini orang-orang yang ada dalam organisasi tanpa memperdulikan jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan/jabatn, dapat berkomunikasi secara leluasa. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru didengar, keluarga, anak-anak, musik, film, dan sebagainya, kadangkala mereka juga bicara hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja dalam organisasinya. Lebih lanjut, banyak orang yang lebih percaya desas-desus yang didapat dari komunikasi informal sebagai sumber informasi dalam suatu organisasi. Mereka tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap informasi yang berasal dari para manager organisasi. Sayangnya, informasi yang diperoleh melalui jalur informal seringkali kurang akurat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan informasi yang benar secara meluas sesegera mungkin.

B. Mengelola Komunikasi Bisnis
Dua hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan komunikasi, yaitu:
1. Penanganan pesan-pesan rutin
- Mengurangi jumlah pesan
- Memberi instruksi yang jelas
- Mendelegasikan tanggung jawab
- Melatih para penulis dan pembicara
2. Penanganan krisis komunikasi. Mengelola arus pesan-pesan bisnis dari hari ke hari merupakan hal yang biasa, tetapi keterampilan komunikasi baru benar-benar teruji saat muncul krisis komunikasi dalam suatu organisasi. Semakin besar tantangan atau risiko yang harus dihadapi, semakin tinggi tingkat kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan. Krisis komunikasi ini merupakan suatu ajang uji coba keterampilan komunikasi yang cukup menantang.

C. Masalah Komunikasi dalam Organisasi (lihat kesalahpahaman dalam berkomunikasi)
- Masalah dalam mengembangkan pesan
- Masalah dalam menyampaikan pesan
- Masalah dalam menerima pesan
- Masalah dalam menafsirkan pesan 

Sumber:
1. Purwanto, Djoko. (2003). Komunikasi Bisnis (2nd ed.). Jakarta: Erlangga.
2. Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis (4th ed.). Jakarta: Erlangga.
3. Purwanto, Djoko. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
4. Nawangsari, Sri. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma.

Comments

Popular posts from this blog

Heal the World

Mungkin...ini sudah sangat terlambat untuk mengatakan lagu Heal the World yang dinyayikan Michael Jackson mengandung pesan dan makna yang sangat dalam, tapi tak ada salahnya saya mengatakan apa yang saya pikirkan ketika saya -setelah sekian lama- mendengarkan kembali lagu ini sambil membaca liriknya. And the dream we were conceived In Will reveal a joyful face And the world we once believed in Will shine again in grace Then why do we keep strangling life Wound this earth Crucify its soul Though it's plain to see This world is heavenly be God's glow Bumi ini semakin hancur dan rusak. Penghuninya kini sudah semakin tak peduli dengan kondisi bumi yang sangat memprihatinkan. Di luar keadaan lingkungannya, manusia terus saling pamer kekuasaan, harta, uang dan sebagainya. Saling menghancurkan ras dan agama secara perlahan dan sembunyi-sembunyi, atau terang-terangan dan membuat seluruh dunia heboh dengan caranya yang membabi buta. Kemana perginya manus

Reading 4 the 8th Meeting

Dracula - Chapter 1 The Road to Castle Dracula   My name is Jonathan Harker. I am a lawyer and I live in London. About seven years ago, some strange and terrible things happened to me. Many of my dear friends were in danger too. At last we have decided to tell the story of that terrible time. Part of my work is to find houses in England for rich people who live in foreign countries. At the beginning of 1875, I received a letter from Transylvania, a country in Eastern Europe. The letter was from a rich man called Count Dracula. He wanted to buy a house near London.   The Count ask me to find him an old house with a large garden. The price of the house was not important. I found him a large, old house to the east of London. I wrote to the Count and he agreed to buy it. There were many papers which he had to signs. To my surprise, Count Dracula invited me to visit him in his castle in Transylvania. ‘Bring the papers with you,’ he wrote in his letter. ‘I can sign them here.’   I

Pengorganisasian dan Revisi Pesan-Pesan Bisnis

A. Pengorganisasian Melalui Outline Dibutuhkan dua proses tahapan  untuk mencapai pengorganisasian yang baik,  yaitu: 1. Mendefinisikan dan mengelompokan ide-ide: memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus dipecahkan. Jika materinya memang lemah dan tidak memiliki suatu gaya yang menarik, fakta yang ada akan kabur. Cepat atau lambat, audiens akan menimpulkan bahwa komunikator benera-benar tidak mempunyai sesuatu yang bernilai sedikit pun. Apakah dengan menelepon, membuat tiga paragraph surat, atau menulis laporan dua ratus halaman, akan dimulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks, semakin penting tahap pertama ini. Apabila menyusun pesan yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa demikian? Hal ini karena dengan adanya outline akan membantu komunikator memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Di samping itu, outline j