Skip to main content

Perencanaan Laporan Bisnis

A. Pengertian dan Jenis Laporan Bisnis
Menurut Herta A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya "Effective Business Communications", laporan bisnis (business reports) dapat didefinisikan sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih, untuk tujuan bisnis tertentu. Sedangkan Himstreet dan Baty dalam bukunya "Business Communications" mendefinisikan laporan bisnis sebagai suatu pesan-pesan yang objektif, dan tersusun secara sistematis, yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi/lembaga, ke lembaga yang lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah. Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan dibedakan atas dasar formalitas dan panjang laporan. Berdasarkan penggolongan ini, laporan dapat berbentuk informal (laporan singkat/short reports) yang meliputi laporan memorandum, laporan surat dan laporan cetak atau formal (laporan panjang/long reports).
- Laporan memorandum: laporan yang menggunakan format memo yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.
- Laporan surat: laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat, yang di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan, dan referensi.
- Laporan dalam bentuk cetakan: mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, dan baris-baris kosong. 
- Laporan formal: biasanya lebih panjang daripada laporan informal.

B. Bagian Pokok dalam Laporan Bisnis
1. Pendahuluan
- Pemberi kuasa
- Layout atau rencana presentasi
- Masalah
- Maksud penulisan laporan
- Ruang Lingkup
- Metodologi
- Sumber-sumber primer atau sekunder
- Latar belakang
- Definisi istilah
- Keterbatasan
- Rekomendasi
2. Isi teks (laporan)
3. Penutup
- Rangkuman
- Kesimpulan
- Rekomendasi
- Rencana tindakan
- Proposisi

C. Pengorganisasian Isi dalam Laporan Bisnis
1. Cara menyususn tubuh laporan
a. Cara deduktif/langsung: menggambarkan laporan dari belakang ke depan atau menjelaskan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu sebelum menjelaskan hal-hal yang rinci.
b. Cara induktif: menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide-ide pokok dan kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan.
2. Cara menyusun teks laporan
a. Membuat topik-topik atau kriteria
b. Menyusun urutan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian
c. Mendeskripsikan lokasi atau tempat
d. Menjelaskan suatu proses atau prosedur
e. Menyusun urutan tingkat kepentingannya secara alfabetis
f.  Menyusun urutan tingkat familiaritas
g. Menyusun sumber-sumber yang digunakan
h. Pemecahan masalah
3. Metode outline
a. Jenis-jenis judul
 - Judul topik: judul yang paling umum, dapat terdiri atas kata tunggal (kata benda), beberapa kata, atau frasa singkat.
 - Judul kalimat lengkap: selalu mencakup subjek dan predikat.
 - Judul kalimat imperatif: dimulai dengan suatu kata kerja dan tidak memiliki subjek.
 - Judul variant: biasanya dimulai dengan participle.
b. Format outline
 - Outline singkat/pendek: terdiri dari tiga atau empat judul dan subjudul, lebih baik diatur dalam format yang sederhana.
 - Outline panjang: dapat menggunakan kombinasi huruf dan angka, sistem desimal, atau kombinasi angka dan huruf.
c. Paralelisme dalam judul

D. Penulisan Laporan Singkat
Kebanyakan laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Biasanya laporan singkat berbentuk memo atau surat sepanjang satu atau dua halaman. Secara umum, laporan singkat dalam dunia bisnis jarang dilengkapi dengan preliminary parts (seperti halaman judul, surat pengantar, daftar isi, dan rangkuman atau abstrak). Karena hanya terdiri atas satu atau dua halaman, laporan ssingkat lebih menekankan pada body atau tubuh suatu laporan yang mencakup pembuka, hasil temuan, bahasan, dan penutup. Di samping itu, suatu laporan singkat mungkin saja mencakup beberapa elemen penting laporan formal, antara lain:
- Gunakan gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
- Gunakan grafik untuk lebih menekankan penulisan.
- Gunakan judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
- Gunakan format memo atau surat.

E. Membuat Laporan Bisnis yang Baik
Laporan bisnis yang baik mencakup tiga hal, yaitu:
1. Informasi yang akurat
- Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkrit.
- Laporkan semua fakta yang relevan.
- Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
- Berikan bukti-bukti yang mendukung kesimpulan.
- Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan.
- Jaga bias pribadi dalam suatu laporan.
2. Isi menunujukkan suatu pertimbangan yang baik dari penulis
3. Format, style, dan organisasi sesuai dengan kebutuhan pembaca

Sumber:
1. Purwanto, Djoko. (2003). Komunikasi Bisnis (2nd ed.). Jakarta: Erlangga.
2. Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis (4th ed.). Jakarta: Erlangga.
3. Purwanto, Djoko. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Comments

Popular posts from this blog

Heal the World

Mungkin...ini sudah sangat terlambat untuk mengatakan lagu Heal the World yang dinyayikan Michael Jackson mengandung pesan dan makna yang sangat dalam, tapi tak ada salahnya saya mengatakan apa yang saya pikirkan ketika saya -setelah sekian lama- mendengarkan kembali lagu ini sambil membaca liriknya. And the dream we were conceived In Will reveal a joyful face And the world we once believed in Will shine again in grace Then why do we keep strangling life Wound this earth Crucify its soul Though it's plain to see This world is heavenly be God's glow Bumi ini semakin hancur dan rusak. Penghuninya kini sudah semakin tak peduli dengan kondisi bumi yang sangat memprihatinkan. Di luar keadaan lingkungannya, manusia terus saling pamer kekuasaan, harta, uang dan sebagainya. Saling menghancurkan ras dan agama secara perlahan dan sembunyi-sembunyi, atau terang-terangan dan membuat seluruh dunia heboh dengan caranya yang membabi buta. Kemana perginya manus

Reading 4 the 8th Meeting

Dracula - Chapter 1 The Road to Castle Dracula   My name is Jonathan Harker. I am a lawyer and I live in London. About seven years ago, some strange and terrible things happened to me. Many of my dear friends were in danger too. At last we have decided to tell the story of that terrible time. Part of my work is to find houses in England for rich people who live in foreign countries. At the beginning of 1875, I received a letter from Transylvania, a country in Eastern Europe. The letter was from a rich man called Count Dracula. He wanted to buy a house near London.   The Count ask me to find him an old house with a large garden. The price of the house was not important. I found him a large, old house to the east of London. I wrote to the Count and he agreed to buy it. There were many papers which he had to signs. To my surprise, Count Dracula invited me to visit him in his castle in Transylvania. ‘Bring the papers with you,’ he wrote in his letter. ‘I can sign them here.’   I

Pengorganisasian dan Revisi Pesan-Pesan Bisnis

A. Pengorganisasian Melalui Outline Dibutuhkan dua proses tahapan  untuk mencapai pengorganisasian yang baik,  yaitu: 1. Mendefinisikan dan mengelompokan ide-ide: memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus dipecahkan. Jika materinya memang lemah dan tidak memiliki suatu gaya yang menarik, fakta yang ada akan kabur. Cepat atau lambat, audiens akan menimpulkan bahwa komunikator benera-benar tidak mempunyai sesuatu yang bernilai sedikit pun. Apakah dengan menelepon, membuat tiga paragraph surat, atau menulis laporan dua ratus halaman, akan dimulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks, semakin penting tahap pertama ini. Apabila menyusun pesan yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa demikian? Hal ini karena dengan adanya outline akan membantu komunikator memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Di samping itu, outline j