Tadinya, saya berencana menuliskan pengalaman pertama saya jalan-jalan bersama ketiga sahabat unik saya ke gedung Metro TV untuk menyaksikan acara (taping) Mario Teguh Golden Ways yang berjudul Honey, Bukan Madu, kemudian sepulangnya dari gedung Metro TV kami lanjutkan perjalanan ke Mall Gading. Tapi karena suatu alasan yang mungkin sedikit aneh (but for me it's a big deal), saya tidak jadi menuliskan cerita ini. Sebagai gantinya, saya mengunjungi Summarecon Mall Bekasi (SMB) untuk menikmati wisata kuliner dan wisata lampion.
Sesampainya di SMB, kami langsung menuju tempat parkir motor yang ternyata ada di bagian belakang mall. Pukul 08.00, dan parkiran motor masih padat bahkan cukup rapat, pengunjung SMB masih terus berdatangan. Mengingat tujuan awal kami yaitu melihat taman lampion, kami bergegas masuk ke SMB dan keluar lagi lewat pintu depan. Flashback sedikit. Saat di dalam SMB, harus saya akui, SMB adalah mall mewah kelas atas, setara dengan mall-mall mewah di daerah Jakarta dan saya nyaris tersedak saat melihat harga bolero yang saya taksir senilai 1 juta lebih (oh my gosh, it is not even a gown). Now back to lantern. Ketika kami akhirnya sudah berada di luar mall, tepatnya di teras mall, ternyata di situ keramaiannya bisa dibilang mencapai 90% mengingat hari itu adalah hari kerja dan (seharusnya) sudah mulai memasuki jam tutup mall.
World of Lantern, begitulah judul yang diberikan pihak SMB untuk taman lampion yang kami kunjungi, berada di halaman terluar SMB. Sebelum memasuki taman lampion, kami disambut Pasar Senggol yaitu tempat untuk berwisata kuliner a'la usaha kecil menengah. Kami sempat berpikir untuk berwisata kuliner saja, tapi sayangnya, sebelum pergi kami sudah mengisi perut kami, jadi kami tidak jadi wisata kuliner (T__T). Akhirnya, pintu masuk menuju World of Lantern sudah sangat di depan mata, tapi sebelum masuk ternyata kami harus membeli tiketnya dulu. Untuk hari Senin sampai Jumat, HTM World of lantern Rp 25.000/orang. Sedangkan untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur HTM Rp 30.000/orang (lucky me heheh). Tiket sudah dibeli dan sudah diserahkan ke petugas tiket, lalu kami melangkah masuk ke dalam World of Lantern.
Saya suka lampu dan segala kegemerlapan dan keindahannya. Ketika lampu-lampu dihias dan ditata sedemikian rupa, maka akan menghasilkan keindahan yang sulit diungkapkan. Naah...karena saya berada di tempat yang penuh dengan cahaya lampu, mungkin akan lebih baik jika para pembaca menyaksikan sendiri bagaimana suasana keindahan lampion dalam keheningan malam lewat foto-foto di bawah ini :)
Bagaimana? Tertarik untuk datang langsung ke taman lampion di SMB? World of Lantern dibuka untuk umum mulai tanggal 17 April 2014 sampai 29 Juni 2014, jam buka mulai pukul 17.00 sampai pukul 24.00 (Senin sampai Jumat buka sampai pukul 23.00).
Setelah puas melihat-lihat dan foto-foto tentunya, kami memutuskan untuk sedikit berwisata kuliner (kuliner memang selalu menggoda ya :D ). Di Pasar Senggol ini, pengunjung menggunakan uang Summarecon. Maksudnya adalah, jika kita ingin membeli sesuatu di Pasar Senggol ini, uang rupiah tidak berlaku dan pengunjung harus memakai uang Summarecon. Yup, cukup seru. Saya menukar uang Rp 50.000 dengan 50 uang Summarecon dan beli sop buah seharga 15 uang Summarecon, Mama saya beli es doger seharga 12 uang Summarecon.
Uang Summarecon |
Brosur Pasar Senggol |
Brosur World of Lantern |
Comments
Post a Comment