Softskill diukur dari karakter pribadi manusia baik itu sikap kita, cara berkomunikasi kita, dan kemampuan kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Softskills adalah kemampuan khusus yang dimiliki manusia yaitu berupa karakter yang harus dimiliki sebelum memasuki dunia kerja.
Minggu lalu (3 Maret 2015) dalam pertemuan pertama mata kuliah softskill Kewirausahaan, dosen saya menjelaskan dengan panjangnya apa yang dimaksud dengan softskill beserta contoh-contohnya. Karena saya tidak begitu ingat kalimat-kalimat persisnya bagaimana (tapi saya dapat inti dan maksudnya), jadi saya mengutip dari sebuah blog. Dari kutipan di atas, dijelaskan softskill harus dimiliki sebelum memasuki dunia kerja, namun menurut saya softskill juga dibutuhkan saat kita bersosialisasi baik itu dengan keluarga, teman, tetangga, dan lain sebagainya. Alright enough for the intro...
Ketika dosen menugaskan kami, mahasiswa semester 4, untuk 'menceritakan' softskill apa yang diri pribadi kami masing-masing miliki, saya cukup bingung. Kalau teman saya bilang, "loh jadi seperti narsis ya?" saya rasa itu benar.
Jadi, saya adalah orang yang sering melakukan introspeksi. Saya sering beranggapan bahwa apa yang saya kerjakan belum cukup baik karena saya mengutamakan kesempurnaan dan orang-orang di sekitar saya mungkin tidak menyukai sikap atau hasil karya saya. Saya jarang merasa puas dengan apa yang sudah saya lakukan, tapi saya sadar bahwa kemampuan saya juga terbatas jadi saya mulai menerima kenyataan bahwa yang perlu saya lakukan hanya melakukan yang terbaik.
Saya sangat suka membantu orang-orang. Saya senang melihat orang lain senang dan tersenyum. Saya akan melakukan apa yang saya bisa agar kepentingan orang lain bisa terpenuhi. Inilah alasan mengapa saya suka menjabat sebagai sekretaris.
Namun di atas semua itu, hal yang paling saya jaga agar tidak rusak adalah kepercayaan karena hanya dibutuhkan beberapa detik untuk merusak kepercayaan tapi butuh waktu seumur hidup untuk membangunnya kembali. Saya tak ingin mengecewakan orang lain, jadi saya berusaha agar apa yang saya kerjakan memberi kepuasan bagi orang yang memberi kepercayaan pada saya.
Dari hasil deskripsi mengenai softskill yang ada pada diri saya, membuat saya berpikir bahwa di masa depan saya ingin menjadi orang kaya. Iya, orang kaya. Agar saya bisa berbuat baik dan memberi kebaikan lebih banyak pada orang-orang. Baik itu kaya akan ilmu atau harta atau mungkin keduanya, yang jelas harus memberikan manfaat bagi banyak orang. Saya tak bisa membantah fakta bahwa cita-cita saya sejak dulu belum berubah, saya ingin mengajar dan membuka butik busana pengantin muslimah syar'i...
Sumber: http://kammilashaffirah.blogspot.com/2011/02/apa-itu-softskills-dan-bagaimana.html
Comments
Post a Comment